11 Nov Kapan Wisuda?
Pertama-tama saya sangat bersyukur sekali saat ini berkat bantuan dari donatur-donatur KAMAJAYA Scholarship saya dapat melanjutkan kuliah di semester ini dan bahkan di bulan November 2018 saya bisa mengikuti Ujian Pendadaran. Semester ini KAMAJAYA Scholarship membantu biaya satu semester saya sebesar Rp 3.520.000 (SPP Tetap dan Variabel) dan mendapatkan kemurahan hati lagi dari donatur KAMAJAYA Scholarship sebesar Rp 6.000.000 (untuk mencicil sebagian tunggakan SPP) sehingga saya bisa mendaftar Ujian Pendadaran dan Yudisium. Saya sangat senang dan terharu karena saya sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapatkan beasiswa di semester saya saat ini, di mana seharusnya sudah tidak masuk dalam kategori berhak mendapatkan beasiswa. Saya sangat bersyukur dan akhirnya saya akan bisa mendapatkan gelar Sarjana karena hal itu yang hampir setiap hari Mama saya tanyakan ke saya. Setiap hari ditanyakan oleh Mama saya membuat saya kesal karena saya merasa saya dituntut terus tetapi orangtua saya tidak bisa membantu secara finansial. Namun, kekesalan saya tidak berlangsung lama, sebelum saya menerima beasiswa pun saya selalu punya iman untuk saya bisa selesaikan studi saya.
Hari demi hari, saya jadi terbiasa mendengarkan Mama saya bertanya, “Kakak Tasya, kapan sidang? Kapan wisuda? Biar Mama bisa lihat fotonya Kakak.” Saya hanya bisa jawab, “Iya sebentar lagi ya, Ma.” Saat ini kondisi Mama saya sedang tidak baik secara psikis dan sering lupa, sehingga sering menanyakan hal yang sama. Saat ini juga saya sudah mendaftar sidang pendadaran dan akan dilaksanakan pada awal bulan November 2018. Betapa hati saya begitu riang, ketika sudah membereskan semua berkas-berkas administrasi dan langsung menelepon Mama dan Oma saya di kampung begitu senang karena anak pertama mereka akan sidang dan berharap akan diwisuda segera. Saat ini juga saya sedang mempersiapkan diri utuk mengikuti sidang.
Namun di balik saya senang, saya masih sedih juga karena Mama dan Oma saya bertanya lagi, “Kapan wisudanya?” Kemudian saya hanya dapat memberi jawaban, “Belum pasti Kakak ikut wisuda karena masih ada tunggakan yang belum terbayarkan.” Oma saya bertanya lagi, “Masih berapa tunggakannya, Nak?” Saya menjawab, “Tunggakan SPP saya masih Rp 26.650.000, Oma.” Oma saya hanya bisa menangis, menguatkan diri dan berdoa. Bahkan Oma saya berkata kalau memang tidak bisa sama sekali wisuda, tidak apa-apa sampai Yudisium saja.
Hanya saya tahu saat Oma saya merespon, beliau begitu sedih dan meminta maaf terus karena kondisi saat ini tidak mendukung dan Oma saya tidak dapat membantu. Saya juga tabah dan kembali menguatkan Oma saya. Saya berkata kepada Oma saya, “Yang penting Oma panjang umur dan sehat terus, itu sudah lebih dari cukup buat saya.”
Dan hingga sampai saat ini pun saya tetap berharap dan beriman bahwa saya akan dapat diwisuda bulan Februari 2019 nanti. Namun yang terpenting saat ini juga, saya selalu memelihara hati untuk bersyukur dan menikmati semua proses yang Tuhan berikan buat saya karena saya tahu Tuhan tidak pernah memberikan rancangan kecelakaan dalam hidup saya, melainkan rancangan damai sejahtera yang penuh harapan.
Yogyakarta, 25 Oktober 2018
Nathasya Hillary
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UAJY Angkatan 2012
Penerima Beasiswa KAMAJAYA
Catatan redaksi: Nathasya sudah mengikuti ujian pendadaran pada tanggal 5 November 2018 dan dinyatakan LULUS.
No Comments